Apa Pandangan Para Pendiri Bangsa Terkait Isi Mukadimah, Terutama Frase “Ketuhanan, Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya”?

Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”? - Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh semua teman - teman pelajar dari seluruh Nusantara yang ada di sabang sampai merauke tentunya. Balik lagi bersama gua disini,,, di mana lagi kalu bukan di seocontoh.web.id.

Pada artikel kali ini gua akan melakukan pembahasan soal mata pelajaran PPKN, yaps semakin sering kita melakukan pembahasan soal, baik itu pembahasan soal pada mata pelajaran PPKN ataupun mata pelajaran lainnya, maka semakin bertambah pula ilmu serta wawasan kita. Tanpa basa – basi lagi ayo kita langsung menuju ke pembahasan soalnya…

Soal :
Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”?

Jawaban :
Pandangan dan sikap dari para pendiri bangsa yakni tetap terus melakukan loby - loby dengan para anggota PPKI agar bisa merubah isi dari Piagam Jakarta tersebut. Hal ini karena ada utusan kelompok dari tokoh Indonesia timur yang "mengancam" akan memisahkah diri dari Indonesia jika rumusan sila pertama dalam Piagam Jakarta tetap menggunakan frase "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Baca juga Bagaimana memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta?

Pembahasan :
Di dalam Piagam Jakarta terdapat frase “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Yang kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 dirubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. 

Kesepakatan ini terjadi sesudah adanya loby dari Bung Hatta kepada kelompok Islam yang digawangi oleh Ki Bagus Hadikusumo karena ada utusan kelompok dari tokoh Indonesia timur yang "mengancam" akan memisahkah diri dari Indonesia jika rumusan sila pertama dalam Piagam Jakarta tetap menggunakan frase "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Semua tahu sikap keras dari Ki Bagus Hadikusumo yang menganggap bahwa rumusan yang ada di Piagam Jakarta sudah final dan merupakan jalan kompromi yang terbaik. Tetapi, Bung Hatta tidak putus asa. Beliau kemudian memilih Kasman Singodimedjo untuk meluluhkan atau melunakkan hati Ki Bagus Hadikusumo. Penunjukan Kasman Singodimedjo dianggap sebagai keputusan yang tepat, hal ini karena dia merupakan teman dekat dari Ki Bagus Hadikusumo. Baca juga Jelaskan makna dari negara merdeka menurut pandangan kalian sendiri?

Maka dari itu, pandangan serta sikap dari para pendiri bangsa yakni tetap terus melakukan loby - loby dengan para anggota PPKI agar bisa merubah isi dari Piagam Jakarta tersebut. Hal ini karena ada utusan kelompok dari tokoh Indonesia timur yang "mengancam" akan memisahkah diri dari Indonesia jika rumusan sila pertama dalam Piagam Jakarta tetap menggunakan frase "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Itu dia tadi pembahasan soal PPKN mengenai pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, semoga dengan adanya pembahasan soal serta penjabaran jawaban di atas, bisa membantu teman – teman pelajar untuk bisa lebih memahami materi pelajaran yang terkait dengan soal tersebut, terimakasih…

Sampai jumpa lagi, Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url